6. Saudi Penerbangan 163, 1980
Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Enam
menit setelah Saudia 163 Airlines lepas landas dari Riyadh, terdengar
peringatan tentang asap di dalam kompartemen kargo. Para kru
menghabiskan empat menit untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan,
lalu akhirnya kembali ke bandara.
Kerusakan akibat api memaksa
mereka untuk mematikan mesin bagian tengah. Pesawat mendarat dengan
selamat, tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari
kendaraan darurat yang sedang menantinya. Akibatnya, penyelamatan pun
terlambat. Ditambah lagi, pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas
penyelamat sampai lima belas menit setelah pendaratan. Akibatnya, semua
penumpang dan awak pesawat meninggal karena menghirup asap selama awal
evakuasi. Setelah kejadian ini, sumber api masih belum dapat diketahui.
5. Iran IIyushin II-76, 2003
Lokasi: dekat Kerman, Iran
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Photo: militaryfactory.com
Kecelakaan
Iran IIyushin II-76 adalah kecelakaan pesawat paling mematikan di Iran.
Kecelakaan yang terjadi tanggal 19 Februari 2003 ini, menewaskan 302
orang, kebanyakan dari mereka anggota Garda Revolusi Iran. Kecelakaan
ini memiliki sedikit sekali informasi. Laporan resmi mengatakan penyebab
dari kecelakaan ini adalah akibat cuaca buruk, yaitu angin kencang dan
kabut tebal. Beberapa sumber berspekulasi bahwa kecelakaan itu mungkin
akibat tabrakan di udara, masalah mekanis, atau aksi teroris.
4. Turkish Airlines Penerbangan 981, 1974
Lokasi: Ermenonville, dekat Senlis, Prancis
Meninggal: 346 orang
Selamat: -
Meninggal: 346 orang
Selamat: -
Turkish
Airlines Penerbangan 981 adalah kecelakaan pesawat dengan angka
kematian tertinggi di Prancis dan angka kematian tertinggi dari semua
kecelakaan pesawat DC-10 di dunia.
Tanggal 3 Maret 1974, pesawat
ini terbang dari Paris menuju London. Ketika terbang di atas kota Meaux,
Prancis, terdengar suara ledakan dari pintu kargo belakang. Kemudian
lantai kabin diatas kargo runtuh, menghancurkan kendali pesawat. Para
pilot berjuang untuk mengendalikan pesawat selama 72 detik sebelum
akhirnya jatuh di hutan. Pesawat pun hancur dan menewaskansemua
penumpang serta awaknya. Penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat
kerusakan pintu kargo belakang.
3. Tabrakan Udara di Charki Dadri, 1996
Lokasi: Charkhi Dadri, India
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Pada
12 November 1996, Kazakhstan Airlines penerbangan 1907 yang membawa 27
penumpang dan 10 kru akan mendarat di bandara Delhi, India. Kru kokpit
memiliki keterbatasan berbahasa Inggris sehingga mereka hanya
mengandalkan operator radio Kazakhstan. Saat itu, pesawat aman untuk
turun hingga ketinggian 4.600 kaki, tetapi operator radio gagal
menginformasikan kepada kru tetap pada ketinggiannya, pesawat pun terus
mengurangi ketinggiannya.
Sementara, Saudi Arabian Airlines Boeing
747 yang membawa 312 penumpang lepas dari bandara Delhi dan mengarah ke
pesawat Kazakhstan. Kru pesawat diinformasikan aman hingga ketinggian
4.300 kaki. Pada saat yang sama, pesawat Kazakhstan telah turun melewati
ketinggian 4.300 kaki, dan pastilah pesawat ini melintas di bawah
pesawat Arab Saudi. Namun celakanya, operator Kazakhstan baru
menginformasikan kru agar tetap pada ketinggian 4.600 kaki. Secara
otomatis, kru pesawat menaikkan lagi pesawatnya, hingga akhirnya
tabrakan pun tak bisa dihindari. Semua penumpang kedua pesawat, yaitu
349 orang tewas. Ini merupakan tabrakan di udara paling mematikan dalam
sejarah penerbangan.
2. Japan Airlines Penerbangan 123, 1985
Lokasi: Ueno, Jepang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Japan
Airlines Penerbangan 123, sebuah Boeing 747, jatuh di gunung
Takamagahara 100 km dari Tokyo, pada 12 Agustus 1985. Kecelakaan pesawat
ini merupakan yang terparah dalam sejarah. Seluruh 15 awak pesawat
meninggal, dan 505 dari 509 penumpang meninggal.
Kecelakaan
disebabkan oleh bagian ekor pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah
lepas landas, akibatnya pecahnya dinding penyekat bagian buritan.
Terlepasnya bagian ekor ini merusak sistem hidrolik pesawat secara
keseluruhan, mengakibatkan pesawat hanya melayang-layang “tak
terkontrol” selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya jatuh.
Sebenarnya,
pilot mencoba mencari tempat mendarat darurat. Mula-mula kembali ke
Bandara Haneda di Tokyo, tempat pesawat ini lepas landas. Ketika pesawat
semakin tidak terkendali, pilot mencoba terbang menuju pangkalan
militer Amerika Serikat di Yokota. Namun semua usaha tersebut sia-sia.
1. Musibah Tenerife, 1957
Lokasi: Bandara Tenerife, Kepulauan Canary
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Pada
27 Maret 1977, dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Internasional Los
Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary. Pesawat yang terlibat, yaitu Pan
Am Pnerbangan 1736 dan KLM Penerbangan 4805. KLM melakukan lepas landas
di satu-satunya bandara tersebut tanpa izin dari Air Traffic Controller
(ATC). Pada saat yang sama, Pan Am sedang menyeberangi landasan yang
sama untuk bersiap berangkat. Pilot KLM sempat memaksa pesawatnya lepas
landas, namun baru menempuh 30 meter pesawatnya menabrak Pan Am.
Jumlah
korban tewas dari pesawat Pan Am adalah semua 234 penumpang dan 14
awaknya, sedangkan Pan Am 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317
penumpang tewas. Kecelakaan ini merupakan peringkat tertinggi kematian
manusia dalam sejarah penerbangan.
Investigasi menunjukkan bahwa,
selain usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan
juga oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang
berlogat Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar
penerbangan sehingga membingunkan ATC. Selain itu, peralatan komunikasi
dan lainnya juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat.
Kondisi ini diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu.
sumber : http://www.beritaunik.net/top-10/10-kecelakaan-pesawat-terbang-paling-tragis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar