Iklan

Selasa, 01 Mei 2012

6 Mitos Kesehatan yang Salah

Kita sering mendengar informasi mengenai kesehatan tubuh dari mulut ke mulut yang beredar di sekitar kita. Terkadang, kita justru mempercayai hal tersebut, padahal belum tentu mitos tersebut benar adanya. Berikut ini beberapa mitos mengenai kesehatan yang masih sering dipercaya, dilansir melalui Askmen.

1. Makan di malam hari bikin gemuk
Banyak orang yang meyakini kalau makanan yang dikonsumsi sebelum jam tidur akan diubah menjadi lemak. Padahal, yang menentukan pertambahan lemak tubuh adalah jumlah total asupan kalori sepanjang hari. Tidak ada salahnya makan sebelum jam tidur asalkan kalori yang Anda konsumsi tidak melebihi total asupan kalori harian Anda.


2. Membaca di tempat gelap bikin mata rusak
Memang benar bahwa membaca di lampu redup membuat mata bekerja sedikit lebih keras, namun belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa mitos ini merugikan kesehatan dalam jangka panjang. Seperti otot mata mungkin lelah jika harus bekerja keras membaca teks ukuran kecil dengan cahaya kurang.

3. Tidak sarapan agar bisa menurunkan berat badan
Makan secara teratur berarti metabolisme Anda bekerja keras dan membakar kalori saat memutar makanan yang Anda sudah makan menjadi energi. Bila Anda tidak makan, justru kalori lebih sedikit yang dibakar. Semakin Anda menahan lapar, semakin lambat metabolisme tubuh, sehingga sistem pembakaran kalori kurang efektif. Selain itu, menahan makan justru akhirnya membuat Anda makan lebih banyak dan akhirnya Anda menambahkan kalori ekstra dalam tubuh Anda yang sama sekali tidak bermanfaat.

4. Sendi berbunyi 'krak' menyebabkan radang sendi
Ketika merenggangkan sendi atau buku-buku tulang kita sering mendengar bunyi 'krak'. Hal ini disebabkan adanya gelembung udara kecil yang meledak. Banyak orang mengira jika kebiasaan ini diteruskan bisa menyebabkan radang sendi. Namun hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut berbahaya.

5. Alkohol membunuh sel otak
Alkohol memang mempengaruhi kinerja otak, seperti refleks lambat dan berkurangnya inhibisi (kemapuan berlogika). Tetapi peneliti di Universitas Buffalo mengungkapkan alkohol tidak menghancurkan atau membunuh sel-sel otak, melainkan hanya merusak ujung bercabang sel saraf yang membawa pesan ke dalam sel.

6. Rambut basah pada cuaca dingin bikin masuk angin
Sebenarnya mitos ini salah. Orang lebih mudah sakit saat cuaca dingin karena cenderung berkumpul dalam suatu ruangan, sehingga virus lebih mudah menyebar. Banyak penelitian yang menyelidiki antara suhu udara dan penyakit, namun belum ada yang menemukan keterkaitan tersebut. Malah, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu udara dingin merangsang sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu melindungi terhadap serangan penyakit, seperti pilek dan flu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar